Sabtu, 10 November 2012
lagu cintaku untuk mamah
Senin, 05 November 2012
AYAT ALLAH
“Dengan nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Sejak dahulu
sudah menjadi kebiasaan di kalangan umat manusia bahwa pekerjaan-pekerjaan
penting selalu dimulai dengan menyebut nama para pembesar mereka untuk
mendapat berkah darinya. Umpamanya, para penyembah patung atau berhala,
mencari berkah dengan nama atau dengan kehadiran para kepala negara. Akan
tetapi, Dzat yang lebih besar diantara segala sesuatu yang besar adalah
Allah SWT dimana kehidupan segala sesuatu yang hidup ini bermula dari-Nya.
Bukan hanya kitab alam semesta, akan tetapi kitab syareat, yaitu Al-Quran
dan semua kitab samawi dimulai dengan nama-Nya. Islam mengajarkan kepada
kita agar pekerjaan-pekerjaan kita, yang kecil dan yang besar, makan dan
minum, tidur dan bangun, bepergian dan menaiki kendaraan, berbicara dan
menulis, kerja dan usaha, dan seterusnya hendaknya kita mulai dengan
dengan menyebut nama Allah (Bismillah).
Jika seekor binatang disembelih tanpa menyebut nama Allah, maka kita
dilarang memakan daging binatang tersebut. Kata-kata "Bismillah" tidak
terbatas pada agama Islam saja. Menurut ayat-ayat Al-Quran, kapal Nabi Nuh
as juga bergerak diawali dengan kalimat "Bismillah." Begitu juga surat
Nabi Sulaiman as kepada Ratu Balqis. "Bismillah adalah sebuah ayat lengkap,
dan bagian dari Surat Al-Fatihah.
Oleh sebab itu, Ahlul Bait Nabi SAWW tidak menyukai orang yang tidak
membacanya atau membacanya dengan suara pelan di dalam salatnya. Mereka
sendiri selalu membaca ayat: "bismillahirrahmanirrahim" dengan suara keras
di dalam setiap salat yang mereka lakukan.
Ada beberapa hal
yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat ini. Pertama:
"Bismillah" merupakan sumber berkah dan jaminan bagi setiap pekerjaan,
juga merupakan tanda tawakkal kepada Allah dan permohonan bantuan
dari-nya. Kedua: "Bismillah" memberi warna ketuhanan kepada setiap
pekerjaan, dan menyelamatkan pekerjaan-pekerjaan manusia dari bahaya
syirik dan riya. Ketiga: "Bismillah" artinya: Ya Allah aku tidak
melupakan-Mu, maka janganlah Engkau melupakan aku. Keempat:
Orang yang mengucapkan "Bismillah" berarti telah menggabungkan diri
kepada kekuatan tak terbatas dan lautan rahmat Ilahi yang tak bertepi.
http://www2.irib.ir/worldservice/melayuradio/tafsir/index_tafsir.htm
HANYA SEBUAH KEKELAMAN SEMATA
merinntik sebuah semburan air hujan, kini hanya menjadi hiasan belaka. hidup penuh dengan goresan dan kenestapaan, memaki sebuah alur kehidupan yang terus mengoyak lembar kehidupanku.
aku tersipu malu dengan mentari yang selalu memasang keceriaan dengan memberikan penerangan untuk sang bumi. dimana di situlah sang bumi tampak bergembira menerima kilauan cahayanya. aku merendam malu dengan sang hujan, meski membawa percikan air dan kedinginan, namun seolah-olah keceriaan tampak menggelora dati kehidupannya. benarlah kata orang, aku terlalu serimg melihat sisi kehidupan orang lain yang di rasa memiliki sejuta kebahagiaan namun tersimpan keluhan, padahal hidup ini aku yang menjalankan dan aku yang merasakan bukan mereka. mengapa aku terus iri dengan kehidupan mereka. dan kini tak ada lgi senyum kebaagiaan yang terpancar dalm diriku
kelabu menyelimuti hatiku, malulah diriku kini dengan sang mentari yang senantiasa memberikan penerangan dan kebahagianuntuk sang bumi. alangkah bodoh diri ini yang selalu menuruti ego dalam sebuah kekelaman semata
aku tersipu malu dengan mentari yang selalu memasang keceriaan dengan memberikan penerangan untuk sang bumi. dimana di situlah sang bumi tampak bergembira menerima kilauan cahayanya. aku merendam malu dengan sang hujan, meski membawa percikan air dan kedinginan, namun seolah-olah keceriaan tampak menggelora dati kehidupannya. benarlah kata orang, aku terlalu serimg melihat sisi kehidupan orang lain yang di rasa memiliki sejuta kebahagiaan namun tersimpan keluhan, padahal hidup ini aku yang menjalankan dan aku yang merasakan bukan mereka. mengapa aku terus iri dengan kehidupan mereka. dan kini tak ada lgi senyum kebaagiaan yang terpancar dalm diriku
kelabu menyelimuti hatiku, malulah diriku kini dengan sang mentari yang senantiasa memberikan penerangan dan kebahagianuntuk sang bumi. alangkah bodoh diri ini yang selalu menuruti ego dalam sebuah kekelaman semata
Langganan:
Postingan (Atom)